Hanya satu kata yang pantas untuk menggambarkan potret umumnya anak muda negeri ini: MEMPRIHATINKAN. Sebenarnya agak ragu membaca hasil survei komnas perlindungan anak di bagian akhir tulisan ini. Masa sampai segitu parahnya. Namun klo di-crosscheck di lapangan, sedikit banyak mungkin memang demikian faktanya.
Buktinya? Nggak jauh-jauh. Silahkan dicek di mall atau di plasa. Dan akan kita temukan pasangan-pasangan anak muda negeri ini yang meniru adegan, fashion dan style ala pemuda-pemudi di negeri barat sana. Cukup mudah untuk menemukan mereka dengan pakaian yang serba mini, ketat dan terbuka. Ataupun yang tanpa sungkan-sungkan lagi untuk bergandengan tangan di muka umum, bahkan menggandeng pinggang sambil tertawa cekikikan. Naudzubillah...
Sebagaimana yang sempat saya saksikan di Royal Plasa, sewaktu mengantar istri beli sandal baru sebagai ganti sandal plastiknya yang kurang pantes dipakai di acara resmi. Di pintu masuk parkir saya amati ada 3 sepeda motor dengan plat nomor luar kota yang pengendaranya berpasang-pasangan, cowok-cewek di setiapnya. Sangat excite, gembira sekali. Usia mereka mungkin nggak lebih dari 15 tahun, sekitar usia kelas 1 atau 2 SMP. Dari bentuk kemiripan wajahnya, sangat susah menyimpulkan klo mereka yang berpasangan adalah bersaudara kandung (baca: muhrim). Dan yang paling parah, dua diantaranya adalah muslimah lengkap dengan kerudungnya. Astaghfirullah...
So, fakta-fakta di atas adalah warning bagi kita semua. Institusi keluarga, masyarakat, sekolah maupun pemerntahan wajib bersatu padu mencarikan solusi dan menjalankannya. Jikalau tidak, bangsa dan negeri ini tinggal menunggu waktu untuk "Dimusnahkan" oleh Nya. Innalillahi...
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan data Komnas Perlindungan anak 62,7 persen siswi SMP di Indonesia tidak perawan. Hal tersebut diakibatkan besarnya rasa keingintahuan siswi SMP terhadap seks. Berdasarkan survey Komnas Perlindungan Anak tersebut, mungkin dengan adanya video sekarang akan semakin meningkat lagi.
"Kami yakin hal tersebut akan lebih meningkat lagi, dengan adanya video yang sekarang ini beredar," kata Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dalam konfrensi persnya di Sekretariat Komnas Perlindungan Anak, Sabtu (12/6/2010).
Tidak hanya itu hasil survey yang dilakukan Komnas Perlindungan Anak, siswa SMP dan SMA ternyata 93,7 persen pernah melakukan ciuman. 21,2 persen remaja SMP mengaku pernah aborsi, dan 97 persen remaja SMP dan SMU pernah melihat film forno.
Menurut Arist, siswi SMP tergolong yang memiliki banyak pengetahuan seksual lebih banyak daripada siswi SMA. "Pelajar SMP perempuan memiliki pengetahuan seksual yang lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki SMP," katanya.
Selain itu berdasarkan penelitian sebagian besar pelajar SMP dan SMA tergolong telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai seksualitas.
(tribunnews)
sumber: http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/47177
nah kalo sudah begitu sebenarnya yang salah siapa dan seharusnya bagaimana pak? karena saya sendiri punya adik perempuan yang sudah pasti maunya ikut trend....
ReplyDeletedan kalau di nasehati susah bener pak.....
dan yang di beritakan di media, orang tua harus nya memberikan pendidikan seks sejak dini(umur berapa pastinya???) supaya tidak terjadi hal2 yang tidak di inginkan, orang tua mengarahkan yang mana yang benar.... mana yang salah....
apakah sudah tepat?apa tidak malah membuat anak menjadi penasaran dan mencoba-coba???
bagaimana gitu pak...????