Tuesday, October 20, 2009

Cinta Terlarang & Aborsi

Berikut beberapa fakta yang sempat saya himpun dari media secara online. Semoga bermanfaat serta bisa membuka mata kepala dan mata hati kita semua. Amin...

KOMPAS: (dari http://nababan.wordpress.com)
Di Indonesia setiap tahun terdapat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi itu adalah remaja atau perempuan berusia di bawah 20 tahun. Penyebab utamanya adalah kurangnya perlindungan terhadap perempuan. Deputi III Perlindungan Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Endang Susilowati Poerjoto mengatakan, sebagian besar pelaku melakukan aborsi lantaran kehamilan tidak diinginkan. Hal itu menunjukkan salah satu faktor utama aborsi adalah kurangnya perlindungan terhadap perempuan. Kerap kali perempuan, terutama remaja putri, mendapat perlakuan tak senonoh dari teman lelaki. Tak jarang mereka mengalami kekerasan seksual dari saudara, tetangga, atau bahkan ayah kandung.

VHRMedia.com
Direktur Dinas Kesehatan Anak Departemen Kesehatan Fatni Sulani mengatakan, aborsi adalah persoalan serius di Indonesia. Jumlah aborsi yang terdata jauh lebih sedikit dibandingkan angka sebenarnya. Sekitar 70% hingga 80% perempuan yang meminta aborsi adalah perempuan yang sudah menikah. "Sisanya remaja putri, yang menunjukkan kecenderungan meningkat."

psikologi.ums.ac.id
Psikolog banyak menemukan bahwa keluarga yang retak adalah penyebab dari bermacam-macam tingkah laku anti sosial misalnya, kenakalan remaja, kecanduan obat dan alkoholik, sama halnya dengan bunuh diri. Ini bukan berarti keluarga yang mengalami kematian salah satu orang tua atau perceraian akan menjadikan anak-anak yang suka bunuh diri. Faktor utama yang menyebabkan seorang anak menjadi depresi dan mencoba bunuh diri dalam setiap keluarga adalah kurangnya kasih sayang dan dukungan dari orang tua. Seorang anak yang tumbuh dari perasaan tidak dicintai dan tidak dikehendaki oleh orang tuanya akan mengakibatkan anak menjadi frustrasi, marah dan mengalami depresi. Putus cinta, pertengkaran dengan orang tua atau prestasi yang buruk di sekolah dapat membangkitkan perasaan tidak dicintai dan tidak diharapkan, dan ini akan mempengaruhi si anak untuk melakukan usaha bunuh diri. Penutup Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh kungkungan sosial, kadaan psikologis seseorang dan keadaan atau hubungan dalam keluarga. Keyakinan diri yang merosot, kesedihan, penyalahan diri dan rintangan yang tidak dapat diatasi sering menyebabkan pikiran bunuh diri yang aktif.

heriyanto.blogdetik.com Suara Karya Online, dimuat juga di www.perempuan.com
Tetapi beberapa penelitian lain menemukan jumlah yang jauh lebih fantastis, 21-30% remaja Indonesia di kota besar seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Berdasarkan hasil penelitian Annisa Foundation pada tahun 2006 yang melibatkan siswa SMP dan SMA di Cianjur terungkap 42,3 persen pelajar telah melakukan hubungan seks yang pertama saat duduk di bangku sekolah. Beberapa dari siswa mengungkapkan, dia melakukan hubungan seks tersebut berdasarkan suka dan tanpa paksaan. Ketika pencegahan (free seks) gagal dan berujung pada kehamilan, lagi-lagi remaja putri yang harus bertanggung jawab. Memilih untuk menjalani kehamilan dini seperti dilakukan 9,5% remaja di bawah 20 tahun , dengan risiko kemungkinan kematian ibu pada saat melahirkan 28% lebih tinggi dibanding yang berusia 20 tahun ke atas , disertai kegamangan karena tak siap menghadapi peran baru sebagai ibu. Atau menjalani pilihan lain yang tersedia: aborsi!

Dan mungkin banyak lagi fakta yang belum terungkap. So, girls, be careful. Lebih baik sengsara membawa nikmat, dari pada nikmat membawa sengsara :)

No comments:

Post a Comment