TA yang satu ini bukan singkatan dari Tugas Akhir. Ya, mungkin Anda sudah bisa menebak. Penyakit kronis, menahun dan bahkan sudah komplikasi yang melanda mahasiswa terkait dengan amanahnya untuk mengikuti kuliah. TA alias Titip Absen, itu yang akan saya bahas.
Selasa, 9 Desember 2008, mungkin menjadi malam yang kurang pas buat saya maupun sebagian mahasiswa. Malam yang terus terang saya pribadi tidak menyukainya. Bukan karena malam itu cuaca yang kurang bersahabat, dingin dan hujan terus mengguyur. Namun karena ada beberapa oknum mahasiswa yang mengail di air keruh alias cari masalah.
Bermula dari kejengkelan saya memperhatikan salah satu mahasiswa yang ngomong sendiri di kelas sewaktu saya menyampaikan materi. Si mahasiswa ini mungkin belum sadar kalo perbuatannya itu berdampak kepada teman-temannya yang lain, yang serius menyimak penjelasan saya. Jelas mengganggu mereka-mereka yang serius. Berniat untuk mengeluarkannya dari kelas, maka saya mulai dari mengecek absensi. Ternyata masalah baru yang justru saya temukan.
Malam itu memang nggak banyak yang hadir, mungkin hanya sekitar 20 an orang, tapi terlihat di absen yang sejumlah 50 an orang itu hampir penuh semua. Saya pun mulai curiga. Benar, saya panggil satu per satu. Dan akhirnya tercatat 21 orang ada tanda tangannya namun ghoib orangnya. Titip Absen! Langsung saya sampaikan bahwa 21 orang tersebut tidak lulus mata kuliah. Shock teraphy, supaya mereka jera.
Saya jadi mikir. Mengaitkan fakta demi fakta. Bangsa ini terpuruk mungkin salah satunya karena mental yang nggak bener ini. Umumnya terjadi di kalangan birokrat, pemerintahan ato administrasi. Ngaku hadir padahal ngilang. Kok bisa? Ya karena titip absen. Kampus ini pun ya jamak ditemui kasus TA, nggak hanya mahasiswa, beberapa oknum dosen karyawan pun sepertinya juga biasa-biasa saja menyikapi TA. TA upacara, TA senam, TA apel, TA seminar dsb. Sudah budaya, warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan. Sistemik. Naudzubillah! Mereka telah mengada-ada, dari yang sebenarnya nggak ada, dilaporkan ada. Terus siapa yang masih bisa dijadikan teladan di negeri ini??? Apa jadinya kalo generasi mudanya saja sudah hobi TA?
Sepertinya akan menjadi hukum karma jika dosen karyawan masih gemar TA ya jangan harap mahasiswa bisa bebas dari TA. Namun juga kebangetan kalo mahasiswa tidak mau berubah hanya karena melihat contoh yang sebenarnya keliru. Daripada berharap orang lain berubah lebih baik kita mendidik diri terlebih dulu untuk berubah. Bukan kenapa-kenapa, karena sebenarnya kita sendiri yang akan merasakan manfaatnya kelak. Menjadi pribadi yang punya integritas, menjadi calon pemimpin bangsa yang penuh tanggung jawab dan menjadi harapan masyarakat di masa yang akan datang. InsyaAlloh.
lebih baik di gitukan az pak, yang TA langsung di vonis gak lulus az!!! saya s7 pak!!
ReplyDeletetrs yang ngmong wktu pnyampaian materi kuliah, suruh keluar ruangan az ato kalo gak mau, suruh mulutnya di masukin ke dalam tas!!!!hehehehee......
btw anak2 semster brpa pak itu? cz saya kan juga hari zelaza da kuliahnya bapak?!!
apa dari kelas saya(smester3)?????
adik kelasmu, nu :(
ReplyDeleteSebelumnya Saya minta maaf sebab Saya salah satu dari mahasiswa yang TA pada hari Selasa. Menanggapi resiko hukuman yang akan Bapak berikan kepada kami Saya rasa kurang tepat, karena kami punya alasan. Karena pada saat itu hujan lebat, kami bertujuh berteduh di rumah teman. Karena takut akan adanya pengurangan nilai berdasarkan absensi maka kami TA. Sebetulnya kami tidak ingin TA sebab jam 19.30(karena hujan) kami sudah di kampus. Tetapi kami sungkan masuk kelas karena jam sudah hampir habis. Waktu itu untuk menghabiskan waktu kami pergi ke lab untuk ACC tupen. Saya mewakili teman2 meminta maaf sebesar-besarnya kepada Bapak. Saya juga mohon kebijakannya untuk mempertimbangkan lagi hukumannya. Karena ada beberapa mahasiswa yang lembur kerja/sakit ikut diabsenkan (padahal mereka tidak titip)dan terkena dampaknya. terima kasih dan mohon maaf sekali lagi.
ReplyDeletebelum tentu juga pak gara2 TA mental bangsa ini terpuruk :) , masih banyak yang bikin terpuruk mental bangsa ini :)
ReplyDeletewassalam
memang benar, tapi TA itu salah satunya, ruq :(
ReplyDeletebtw, untuk SEMUA yang terlibat kasus TA kemarin, baik yang men-TA dan di-TA, saya minta menuliskan komentar di artikel ini. isinya: NPM, Nama, alasan men-TA atau di-TA. tolong diberitahukan ke teman-teman yang lain. nama-nama yang belum melakukan konfirmasi akan diberlakukan sanksinya. terima kasih atas perhatiannya. semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya.
Ass. Pak,, mohon maaf sebesar-besarnya.Saya selaku terdakwa dan salah satu mahasiswa dari 7 yang disbutkan temen saya Jonni.alsan saya kenapa ko sampek di-TA in karena selepas saya pulang kerja saya mampir ke rumah temen ternyata anak2 sedang ngerjain tupen pak,akhirnya saya ikut ngerjain sampek selesai soale hari itu harus acc terakhir ,trz mw brangkat hujan lebat mna sudah telat.akhirnya minta di-TA kan temen.Sebenarnya saya juga tidak tega TA pada mta kuliah bapak.itu alasan saya sejujurnya pak ada kurang lebihnya saya mohon maaf.Wassalam
ReplyDelete2 d'poin aja Pak
ReplyDeletesaya salah 1 mahasiswi yg diTA memohon MAAF sebesar-besarnya atas kesalahan saya.
Ada beberapa alasan, salah satunya tupen yg belum selesai saya kerjakan dan hr itu adalah deadline buat acc
Dilema yg saya alami waktu itu antara acc tupen dan kuliah
Mohon pengertiannya dr bapak
Jujur ini pertama kali saya TA dan mungkin apes saya "ketauan"
G kan ada untuk yg ke-2 kale
KAPOK PAK!!!!
Sekali lg mohon MAAF
GBU
Sebelumnya saya minta maaf kepada Bapak, karena saya sudah melanggar peraturan kampus, dengan menandatangani Mahasiswi yang tidak masuk kelas.
ReplyDeleteSaya tau yang saya lakukan itu salah, saya melakukan itu karena saya merasa tidak enak kepada teman saya karena setiap dia minta di TAkan, saya selalu menolaknya..
Saya tau rasa tidak enak saya kepada teman itu sudah membuat saya melakukan pelanggaran dalam perkuliahan. Saya berjanji tidak akan pernah melakukan pelanggaran itu lagi. Sekali lagi saya meminta maaf kepada Bapak....
yang TA adalah yang bohong, TA adalah sama dengan menggunakan sesuatu yg bkn haknya. TA adlh mengakui yg bkn haknya, mendukung kebohongan org lain, membantu tmn k jrg kesesatan. Tul, g?
ReplyDeleteAssalamualaikum wr.wb.
ReplyDeletePak saya minta maaf yang sebesar-besarnya karena saya telah berbuat salah dengan menyuruh teman saya untuk TA.Saya mekakukannya karena saya mengerjakan tupen karna pada hari itu adalah hari terakhir untuk acc pada asisten dosen.Saya berjanji tidak akan mengukanginya lagi.
assalamualaikum wr.wb.
ReplyDeletepak saya minta maaf atas kesalahan saya yang telah men TA kan mahasiswa2 yang tidak masuk,dan alasan saya men TA kan itu karena saya merasa mereka adalah teman saya,dan pada waktu itu kan hujan jadi saya kasihan kalau teman2tidak bisa ikut UAS gara2 absennya kurang.
demikian pak alasan saya men TA kan teman2. sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
wassalamualaikum .wr.wb.
ok saya mhn maaf selaku pribadi gk ada motivasi yang melatar belakangi TA tersebut awalnya saya TA karena saya sednag mengerjakan TUPEN Praktik BP pak ,saya titip ma yang namanya taufiq di tlpon sama aris tapi setelah itu saya konfirmasi lagi ke taufiq bahwa saya gk usa di TA tapi malang tak bisa di tebak sms saya sampainya waktu selesai mata kuliah bapak ,padahal uda ngerasa gk enak waktu itu ,tapi ya sdh lah nasi sudah menjadi bubur ,sekali lagi mhn maff sebesar-besarnya pak dan jangan kenakan kami sangksi :)
ReplyDeletebuat mbak/mas widy apa anda gk pernah TA ? apa anda gk perna berbohong ? kami saja masuk UPN waktu ospek uda diajarin kebohongan walau ktanay boohong itu sifatnay mendidik :) mbak/mas widy anak mana ya ? kalau UPN bisa ketemua :)
Hehe... klo kita mau cari alasan mudah saja. Yg penting yaitu jangan sampe terulang, klo terulang trus cari2 alasan lagi ya sama sj bo'ong :)
ReplyDelete