Tsunami jilid 2. Ya mungking semua media mengatakan demikian tentang tragedi Situ Gintung. Jumat, 27 Maret 2009 ba'da shubuh, bendungan kuno jaman Belanda itu jebol tanggulnya karena tidak mampu menahan kiriman hujan yang melimpah dari derasnya air hujan di sekitar lokasi selama beberapa hari sebelumnya. Tak bisa dihindarkan, ratusan rumah di bawahnya bak digelontor dengan air jutaan kubik dalam hitungan menit. Rumah pun tenggelam, mobil-mobil terseret air bah. Jangan tanyan bagaimana nasib manusianya. Sampai artikel ini saya tulis sudah lebih dari seratus jenazah yang ditemukan, dan masih puluhan yang belum ditemukan. Tidak hanya orang tua yang meninggal, yang muda, yang mahasiswa, yang baru lulus, yang masih anak-anak bahkan balita, semuanya bernasib sama, dijemput maut pada saat matahari belum sempat menampakkan sinarnya.
Pembaca yang budiman, sepenggal kisah Situ Gintung seolah-olah kembali menjadi peringatan bagi kita semua, bahwa kematian itu begitu pasti, namun rahasia. Pasti, karena semua yang merasakan hidup akan menemui kematian. Ibarat ada pertemuan, pastilah akan ada perpisahan. Dan itulah sifat hidup di alam dunia. Sementara, cepat, bagaikan orang yang beristirahat untuk sejenak minum air guna melanjutkan kembali perjalanannya. Namun kenyataan apa yang kemudian kita saksikan? Banyak orang dimabuk dunia, bahkan cinta dunia sebegitunya. Sampai-sampai membuatnya takut untuk mati, takut untuk meninggalkan apa-apa yang sudah dimilikinya di dunia.
Banyak diantara kita mungkin yang mulai lupa, bahwa hidup di dunia sebenarnya hanyalah menyiapkan bekal, mencari sangu untuk hidup setelah mati, alam yang kekal selamanya. Banyak kita yang begitu asyiknya dengan dunia, hingga lupa memikirkan akherat. Habis waktu untuk acara ini dan itu, pergi kesana kemari, hanya sekedar untuk having fun, hura-hura, foya-foya, mengumbar hawa nafsu. Masihkah kita ingat bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban kelak? Ada pahala dan ada pula siksa. Naudzubillah...
Maut itu rahasia. Kita semua sama-sama tidak tahu bagaimana dan kapan datangnya. Karena itu solusi terbaiknya adalah selalu bersiap sedia. Kapanpun dan dimanapun, membiasakan diri dengan amal kebaikan. Orang-orang bijak selalu menasehatkan, orang meninggal biasanya sesuai dengan kebiasaannya. Maksudnya begini, orang pemabuk ya matinya nggak jauh-jauh dari urusan mabuk. Orang penjudi, ya biasanya mati di meja judi. Orang pezina ya ditemukan mati di lokalisasi atau ruang hotel sewaan. Dan sebaliknya, orang alim meninggal di masjid. Orang ahli ibadah meninggal di saat sujud. Orang ahli dzikir ya wafat sambil mengucap kalimat syahadat. Dan bahkan pernah ada kisah seorang bapak tua yang menjelang wafatnya distetoskop oleh dokter guna mendengar detak jantungnya. Begitu stetoskop dipasang ternyata yang terdengar adalah suara adzan, padahal waktu itu masih jam dini hari. Usut punya usut, keesokan harinya baru diketahui klo almarhum bapak tersebut ternyata semasa hidupnya mengabdikan diri sebagai muadzin masjid. Subhanallah...
Sidang pembaca yang budiman, semoga artikel singkat ini bisa mengingatkan saya khususnya dan kita semua umumnya bahwa tidak ada pilihan lain kecuali mempersiapkan diri menjemput maut dengan memperbanyak amal kebaikan dan terus mencoba untuk mengurangi perbuatan-perbuatan yang buruk. Semoga Alloh Meridhoi kita semua, mewafatkan kita dalam kondisi khusnul khotimah, akhir yang baik. Dan untuk keluarga korban Situ Gintung, semoga Diberi ketabahan. Amin ya Robbal alamin...
NB: Tab "Ngaji, Yuk" mungkin bisa jadi salah satu solusi :)
Turut berduka cita atas musibah Situ Gintung...
ReplyDeleteT___T
ya begitu lah :d apa kata alquran kan sdh jelas pak yang merusak dunia ini adalah manusianya sendiri ,merusak dalam artian global bukan hanya merusak alam aja tp merusak moral dll :d
ReplyDeleteandai PKS terpilih pak(hanya berandai2 saja) berani gk menutup lokalisasi DOLY ? just question gk ada maksud apa2
setiap muslim berkewajiban mengubah kemungkaran. zina legal atau ilegal adalah tetap kebathilan. harus diberantas. disinilah letak dakwah, dakwah bil hikmah, dgn bijaksana. mudah untuk menutup, tapi apa menjamin tdk ada PSK. jangan2 malah beroperasi di jalan2, di kampus2, di warung2, dsb. tugas berat kita adalah menyadarkan semua pihak (pelaku maupun obyek) sembari menguatkan keimanan mereka dan membekali kemampuan kerja yg halal. dan saya rasa itu adalah tugas kita semua, bukan hanya dibebankan ke sebuah parpol, sebuah institusi, atau hanya segelintir anggota dewan. insyaAlloh semakin banyak anggota dewan kita yg paham agama dan berani menegakkannya, negeri ini akan semakin baik. baldatun thoyibatun warabbun ghofur. amin...
ReplyDeleteada seorang temen saya yang mungkin menurut saya islamnya memang islam bener2 dia bilang kalau negara ini ibarat "MEKKAH" jaman dahulu sebelum fattuh makkah dengan kebudayaan jahiliyah ,menurut saya sih dipikir2 memang ada benernya sih ,yang saya sampai sekarang bingung pak dan bimbang bukan kepayang ,apakah negeri ini memang seperti makkah jaman dahulu , yang dimana didalamnya maksiat di legalkan ,minumal dll yang dilarang jg legal ?
ReplyDeletesaya pikir gimana bs mendapat keberkahan ya negeri ini ,lah wong pemimpinya melegalkan apa yang dilarang oleh yang allah ,jadi bingung saya pak !apakah sejarah jaman nabi kan terulang :(
YA ALLAH!!YA RoBBii
ReplyDeleteJadikan dunia ini di tanganku jangan di hatiku...
Berilah aku kecintaan padaMu jangan pada selainMU dan berilah aku kecintaan pada orang - orang yang mencintaiMu dan pada orang - orang yang saling mencintai karena cinta kepadaMu..
saya sepakat dgn temenmu, ruq. sejarah memang akan berulang. al haq dan al bathil akan terus bertarung sampai hari kiamat nanti. berhubung generasi Nabi dan sahabat sdh lewat, maka ya kita2 ini lah yg harus melanjutkannya. mewujudkan Islam rahmatan lil alamin :)
ReplyDeletetp gmana carnaya ya pak ? sedangkan banyak jg saya mengikuti kajian2 yang mengatas namakan islam eh..ujung-unjunge pembenaran golongan masing2 (ccepek deh) padalah rosulullah aja pesennya ada 72 golongan yang salah 1 golongan akan masuk surga yaitu golongan yang mengamalkan Al QUran dan sunnah ku ,tp kebanyakan membetulkan kelompok masing weleh..weleh gimana mau tegak syariat di negeri ini ..ck..ck..ckk
ReplyDeletePAK UTS STRUKTUR DATANYA jangan susah2 ya hehehehehe,maklum masih keusahan untuk baca script program untuk mentracing lagi berusaha
Halo.... blog ku ada post mengenai Megawati yang di hujat hampir 100 ribu orang di facebook, mampir yuuukk...
ReplyDeleteThanks admin...:P
*blogwalking mode on*
ya makanya jgn ditiru, ruq. ttg uts, klo merasa susah itu berarti sdh berada di jalan yg benar. kenapa? krn otak sdh dipaksa untuk memahami hal baru. sabar dan istiqomah saja. klo ada kesulitan segera hubungi PKS terdekat. oopps, maksudnya ke saya saja :)
ReplyDeletewaduh hub PKS TERDEKAT ? hhahaha ngomogn adem ayem neh mau mencari bintang atau seperti banteng yang berteduh di bawah pohon beringin neh pak noer :D
ReplyDeletesi banteng mulai mencari tempat berteduh tuh hahahahahahaha apakah gk ngikut berteduh jg pak si bulan bapak hehehehe