Thursday, December 15, 2011

Kisah Inspirasi: Larut Malam di Sebuah Gerai Indomaret

Jarum jam dinding menunjukkan pukul 11 malam kurang beberapa menit, saat seorang anak muda di belakang saya tiba-tiba maju ke meja kasir. Ia letakkan tiga buah botol minuman langsung. Rupanya terlalu berat kalau dia pegang terus. Satu botol bertuliskan Anker Bir. Satu lagi terdapat merek Guinness dalam kemasan yang lebih besar. Dan yang paling kecil, seukuran botol minuman ringan, tidak dapat saya temukan namanya. Yang jelas warnanya kuning keemasan bening, mirip bensin.

Usianya mungkin belum genap 20 tahun. Dari uang yang disiapkannya untuk membayar, jelaslah ia bukan anak kaya. Berlembar-lembar uang ribuan dan lima ribuan ia genggam dan hitung satu per satu.
Khawatir kalau tidak cukup sepertinya. Tingginya sekitar 160 cm. Badannya kekar, dan berisi. Terlihat dari otot lengannya yang gempal. Jari-jari tangannya pun bulat besar, sepertinya terbiasa digunakan kerja keras selama bertahun-tahun. Di ujung kuku-kukunya tertinggal bekas hitam kecoklatan, kotor, bisa jadi tanah atau semacamnya. Perkiraan saya, jelas ia bukan anak sekolahan. Tetapi pekerja kasar, mungkin kuli bangunan.

Sahabat, banyak pelajaran yang saya rekam saat itu. Pertama, dunia minuman keras sudah bukan hal yang asing lagi bagi generasi muda negeri ini. Sebenarnya sudah tidak diperdebatkan lagi dampak buruk atau efek negatifnya oleh ilmuwan/ dokter bagi kesehatan manusia, bahkan agama pun sudah melarang. Namun tetap saja akses terhadap barang tersebut masih sedemikian bebasnya. Perlu regulasi yang tegas dari pemerintah untuk membatasi distribusi produk-produk minuman beralkohol, serta tidak terjebak dalam tarik ulur kapitalisme. Kedua, dunia kerja yang keras bagi usia anak-anak (bujang) bisa menimbulkan penyikapan yang keliru. Penatnya kerja, lelahnya mengumpulkan rupiah serta masih lemahnya mental hidup dapat memberikan peluang pelarian dengan memilih hiburan yang salah. Berhura-hura, menikmati hidup, melunasi capek seharian. Uang gajian dibelikan minuman keras, mabuk bersama teman-teman kerja. Dan tidak menutup kemungkinan akan segera mencoba barang-barang haram lainnya, narkoba, shabu-shabu, ectasy, dst.

Sahabat, yakinlah bahwa susahnya kita hidup di dunia ini dalam upaya untuk tetap berjalan di atas rel kebenaran akan tergantikan kelak dengan kebahagiaan yang sejati. Semoga Penguasa Langit dan Bumi Memberi kekuatan kepada kita semua. Amin.

4 comments:

  1. sangat menyedihkan melihat bebas nya penjualan minuman keras tanpa adanya peraturan yg jelas dari pemerintah. Tapi lingkungan jg sangat berpengaruh d jaman sekarang. Btw kisah inspirasi yg bagus :)

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. nice post pak.. :)
    semoga bisa memberikan pencerahan kepada mereka yang masih belum bisa berjalan di atas rel kebenaran, dan semoga Allah mengampuni dosa dosa mereka.amin

    ReplyDelete
  4. semoga bisa menjadi peringatan buat kita semua

    salam blogwalking

    hmsf08.blogspot.com

    ReplyDelete