Tuesday, May 25, 2010

Pengamen di Persimpangan Jalan...

Perjalanan darat Surabaya-Madiun dengan bis umum seringkali tak bisa dipisahkan dari para musisi jalanan. Tak jarang lagu yang mereka bawakan cukup menghenyak batin, menggugah perasaan. Membuat pendengarnya (yang tidak ketiduran) sedikit banyak mencoba introspeksi. Salah satunya adalah lirik lagu berikut ini yang berkisah tentang curahan hati seorang pengamen bus antarkota kepada Ilahi Robbi-nya. Semoga bisa menjadi perenungan kita bersama :

ternyata begitu berat
jalankan semua printahMu
bekerja dan terus bekerja
tak kenal lelah dan tak kenal waktu

gema adzan subuh, kami tidur terlelap
gema adzan dhuhur, kami sibuk bekerja
gema adzan ashar, kami geluti dunia

gema adzan magrib, kami diperjalanan
gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan
tak pernah lagi, kubaca firman-Mu
pantaskah surga untukku ?

tak pantas aku di Surga-Mu
tak kuat aku di Neraka-Mu
berikan kami pentunjukmu...

No comments:

Post a Comment