Thursday, December 11, 2008

Kenapa Pemilu 2009?

Mungkin banyak diantara kita yang belum sadar urgensi/ pentingnya Pemilu 2009 nanti. Bahkan menganggap Pemilu tahun depan itu sama saja dengan yang sebelum-sebelumnya. Kalo dilihat dari mata biasa memang benar. Pemilu 2009 mungkin dianggap sekedar milih wakil rakyat yang menghabiskan dana triliunan rupiah (!). Kerja rutinitas yang dianggap nggak jelas manfaatnya.

Saudara pembaca, kepentingan Pemilu tahun depan tidak hanya sekedar memilih wakil rakyat dengan cara yang baru. Tetapi kalo kita jeli mengamati dunia perpolitikan tanah air ini maka ada sebuah AGENDA BESAR di depan mata. Apa itu? SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL. Kok bisa? Begini ceritanya. Sudah hampir bisa dipastikan bahwa Pemilu 2009 merupakan kesempatan terakhir bagi tokoh-tokoh nasional untuk berkesempatan memimpin negeri ini. Sebut saja SBY (maks. menjabat 2 kali), Megawati, Akbar Tanjung, Wiranto, Sri Sultan, Amien Rais, Gus Dur, Yusuf Kalla dan para politikus tua lainnya, mereka semua akan terkendala umur untuk bisa mengikuti Pemilihan Presiden di Pemilu tahun 2014 nanti.

Jadi, di tahun 2009 lah kesempatan bagi generasi muda, pemimpin muda untuk mulai mengambil peran dalam membangun bangsa, muncul sebagai tokoh baru, figur baru. Jujur saat ini yang mendominasi adalah orang-orang tua. Generasi muda terpinggirkan, jarang muncul di media.  Dan untuk konteks 2009 sepertinya memang bukan saatnya politisi muda untuk menjadi RI 1 karena masih kalah populer dengan politisi tua.

Untuk berkesempatan mengambil peran itu dibutuhkan dukungan masyarakat luas kepada para pemimpin muda. Tidak cukup itu, karena pemerintah itu adalah eksekutif dan yudikatif maka dibutuhkan kekuatan dan dukungan pula dari legislatif, yakni para anggota dewan utusan dari partai politik yang mengikuti Pemilu. Karena itu semuanya lah Pemilu 2009 BUKAN Pemilu biasa, akan tetapi Pemilu yang sangat KRUSIAL untuk menentukan wajah Indonesia di tahun-tahun yang akan datang. Di Pemilu 2009 lah kesempatan yang PALING TEPAT untuk menghadirkan sosok pemimpin baru, harapan baru dan Indonesia baru. Gunakan hak pilih kita sebagai bukti tanggung jawab bersama berkontribusi dalam membangun negeri. Mari kita pilih wakil rakyat dan pemimpin yang amanah, yang meletakkan dunia di tangannya, bukan di hatinya. Wallahu a'lam.

6 comments:

  1. apakah pemilu menjamin bangsa ini gk tepuruk lagi pak ?apakah pemimpin muda jg solusi mengatasi masalah bangsa ini ? pribadi saya mengatakan bukan solusi ,karena setiap caleg saja harus setor sekian JT kepada aprpolnya ,nanti ujung2 nya setelah jadi dewan dan presiden gaji yang di dapatkan masuk ke parpolnya ,saya jarang lihat parpol yang murni memperjuangkan kepentingan rakyat pasti ada embel2 nya ? banyak romas2 islam jg begitu bahkan ada juga yang sesama islam sendiri kalau gk segolongan di bilang kafi ? saya tak tau apakah dunia akan kembali seperti dahulu sebelum nabi isa turu ??


    wassalam

    ReplyDelete
  2. memang gk ada jaminan, tapi yang ada adalah HARAPAN. ketika generasi tua sudah berbuat semampu mereka namun kondisi juga belum berubah, maka tdk ada salahnya kaum muda diberi kesempatan untuk tampil ke depan. sejarah bangsa ini dan bangsa-bangsa lain telah mencatat bahwa perubahan selalu diusung oleh generasi muda (kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi, '66, dst). mengapa? yang jelas karakter pemuda lah jawabannya: optimis, idealis, semangat, energik, pemberani, cerdas, dst.

    caleg nyetor 'upeti' ke parpol itu budaya yg harus ditinggalkan krn memang ujung2nya nanti pengen 'balik modal', syukur2 dapat untung kalo jadi anggota dewan. wakil rakyat kok kayak jual dagangan sj! jangan khawatir, MASIH ADA partai yg tidak spt itu. yang bersih, yang meyakini bahwa pertanggungjawaban amanah itu bukan semata-mata kepada rakyat tapi jg kpd Alloh SWT. saya tahu betul mekanismenya yg unik dan nggak umum bagi orang kebanyakan. falsafahnya tentang dana operasional luar biasa: Uang saku kami adalah uang kas organisasi kami.

    OK. teliti dulu sebelum membeli. sesungguhnya orang beriman itu bersaudara... :)

    ReplyDelete
  3. :) tapi kenyataannya sekarang parpol seperti sebuah industri takutnya ke depan parpol tsb akan mencari ke untungan dan itu pasti akan terjadi :) bukan begitu pak

    ReplyDelete
  4. faruq Says:
    December 19, 2008 at 8:43 pm

    :) tapi kenyataannya sekarang parpol seperti sebuah industri takutnya ke depan parpol tsb akan mencari ke untungan dan itu pasti akan terjadi :) bukan begitu pak

    >> Industri apa? Keuntungan apa yang dimaksud? ndak jelas

    ReplyDelete
  5. ya teliti dulu, ruq. setahu sy nggak semua parpol kayak gitu. cek track recordnya. cek tokoh2nya. cek pernah mbuat kasus apa nggak? cek orang2 dan pengurusnya. bgmn keseharian mrk2? buktikan antara janji2 dan kenyataannya. intinya: insyaAlloh masih ada harapan utk Indonesia ke depan. apa jadinya klo bangsa dan generasi muda sdh tdk punya optimisme? waduh bahaya sekali! ada tiadanya negeri ini spt gk ada pengaruhnya. mending bubar sj... KEEP OPTIMISTIC! :D

    ReplyDelete
  6. pesimis ma pemilu indonesia....gak kenal juga ma profil calonnya....cuma sering liat photo kandidatnya..keknya tiap pemilu pengenalan tiap profil di dominasi photo...visi misi tetap gak jelas

    tetang harapan???

    "kono mama hoshino hikari ga wasure-sou ni natta omoi o tsunageru nara"

    bintang itu jauhnya jutaan mil dari bumi kan pak, tapi cahayanya tetap dapat dilihat dari bumi....

    semoga harapan itu segera ada ^^

    ReplyDelete