Tuesday, June 30, 2009

Bu Herawati, Pak Hidayat & Pak Tifatul

Artikel ini sekedar berupaya menghimpun beberapa liputan media. Semoga bangsa ini bisa menjadi besar tanpa harus melempar fitnah ke sesama anak bangsa. Bangsa ini akan selamanya kecil jika upaya-upaya keji seperti itu terus berlangsung. Wallahu a'lam...
------------------------------------------------------------------

PKS: Herawati Tak Balas Fitnah dengan Fitnah

VIVAnews - Serangan isu bahwa istri cawapres Boediono, Herawati, memeluk non-muslim masih saja terjadi. Mendengar serangan isu itu, Herawati, justru bersikap bijaksana dan tidak melawan serangan kepada dirinya.

"Beliau tidak marah-marah dan tidak membalas fitnah dengan fitnah. Itu bukti perilaku berakhlak yang sangat baik," kata anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, di Gedung MPR, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2009.

Menurut Hidayat, memang ada informasi yang didisinformasikan. Tapi menurut Hidayat, ada satu hal yang menarik ketika sebagian orang mempermasalahkan agama Herawati dengan cara-cara yang cenderung tidak fair bahkan bisa menjadi fitnah.

"Beliau justru mengatakan selesai salat bahwa beliau berdoa agar kebaikanlah yang Allah berikan kepada mereka, yang telah menuduhnya secara tidak benar," ujar Ketua MPR ini.

Hidayat juga menilai, serangan isu menimpa cawapres Boediono. Tetapi isu itu ternyata tidak terbukti. Saat tidak terbukti itulah, lanjut Hidayat, serangan menghampiri sang istri Boediono.

ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews
--------------------------------------------------------------

Hidayat: Kita Tidak Pilih Istri Capres-Cawapres

Fraksi-PKS Online: Isu tentang istri cawapres Boediono beragama Katholik ditanggapi ringan Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid. Menurut Hidayat, isu tersebut tidak perlu diperbesar karena yang dipilih dalam pemilu nanti adalah capres dan cawapres, bukan istrinya.

"Ini kan yang aneh. Ini kita milih presiden dan wakil presiden atau istri presiden dan wakil presiden?" ujar Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2009).

Yang menjadi konsen PKS, lanjut Ketua MPR ini, adalah mengembalikan aturan dasar dalam pemilu. "Kalau dia muslim kami menghargai keragaman di Indonesia. dan isu ini kemudian dikembangkan menjadi kurang bertanggung jawab," jelasnya.

Hidayat memang tidak menampik, PKS sangat menjunjung tinggi keluarga, termasuk jilbab juga penting. "Tapi kalau kita sudah bicara pentingnya semacam itu, mari jangan hanya "lanjutkan" di tingkat istri, tetapi harus kita lihat juga di tingkat anak," imbuhnya.

Soal isu istri Boediono beragama selain Islam, menurut Hidayat, hal sudah ditampik secara implisit. Herawati Boediono kata dia, sudah hadir dalam kegiatan yang difasilitasi oleh majelis taklim se-Jakarta. "Beliau hadir sebagai muslimah. Yang menarik ketika sebagian orang mempermaslahkan agama beliau, Bu Boediono menyerahkannya kepada Allah. Beliau berharap kebaikanlah yang Allah berikan kepada mereka atas tuduhan-tuduhan itu," paparnya.

Dikatakan Hidayat, bila seseorang sudah mengaku sebagai muslim dan menjalankan shalat lima waktu, maka tidak akan menebar fitnah. "Tapi marilah kita menjalin persaudaraan," pungkas mantan presiden PKS ini. (ded)

Sumber: Okezone.Com
------------------------------------------------------------------

Tifatul: Pemfitnah Istri Boediono Agar Beristighfar

Bahkan Kekufuran itu bisa jatuh kepada orang yang memfitnah tersebut''.

PK-Sejahtera Online: Presiden PKS, Tifatul Sembiring, menghimbau agar pihak-pihak yang telah menyebarkan fitnah terhadap ibu Herawati, istri Boediono Cawapres SBY agar bertaubat dan beristighfar. ''Menuduh orang Islam itu non Muslim, termasuk dosa besar, Haram hukumnya memfitnah apalagi mengkafirkan ''Ibnu Qiblah''(Orang yang sudah mengucapkan 2 kalimah syahadat). Bahkan Kekufuran itu bisa jatuh kepada orang yang memfitnah tersebut''. Hal ini disampaikan Tifatul, berkaitan dengan maraknya SMS yang menuding istri Boediono adalah Katolik. Bahkan di Medan, salah seorang pendukung pasangan capres, tertangkap kamera tengah membagi-bagikan selebaran fitnah tersebut, saat JK menyampaikan visi, misinya. ''Mereka harap beristighfar dan bertaubat dan kalau ada kesempatan meminta maaf kepada orang yang sudah difitnah tersebut''. Menurut Tifatul, mereka tidak perlu dihukum, dihimbau taubat saja dan istighfar. Terkait dengan himbauan aktifis Golkar Yuddy Chrisnandi agar Ibu Herawati ditest baca AlFatihah, Tifatul setuju saja. Bahkan Yudipun harus mau ditest bacaannya.''Makhraj dan tajwidnya sudah betul atau belum'', ucapnya. Isu ini mulai melemah setelah Herawati hadir di Bogor Barat berbusana muslimah, bersama bbrpa kelompok Majelis Ta'lim ibu-ibu, dan sholat Zhuhur bersama. Tifatul menghimbau seluruh tim pendukung dan simpatisan capres dan cawapres manapun agar tidak melakukan kampanye hitam untuk menjatuhkan kompetitornya. ''Dewasalah berpolitik, jangan seperti orang panik'', imbuh Tifatul.
------------------------------------------------------------------

PKS: Pilih Capres-Cawapres atau Istri Mereka

Yang perlu ditekankan di Pemilihan Presiden, bahwa masyarakat memilih siapa.

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan bahwa istri Boediono, Herawati, merupakan seorang muslimah yang baik. Yang perlu ditekankan dalam Pemilihan Presiden 8 Juli mendatang, bahwa masyarakat memilih capres-cawapres, bukan istri mereka. "Ada yang aneh disini, kita akan memilih presiden dan wapres, atau memilih istri presiden dan wapres," kata anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, di Gedung MPR, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2009. Bagi PKS, kata Hidayat, bila seseorang itu merupakan muslim ya katakan muslim. Pada saat yang sama, PKS juga menghormati keragaman di Indonesia. "Bahkan pada pemilu 2004, Ibu Ani Yudhoyono juga dituduh hal seperti ini. Beliau dihajar dengan fitnah karena namanya Kristiani. Pada kampanye 2009 ini, sesungguhnya sebelum ibu Herawati, yang dituduh katolik adalah Boediono," jelas Hidayat. Kemudian, lanjut Hidayat, saat isu Boediono tidak terbukti lalu yang diserang adalah Herawati Boediono. Bagi PKS, "Ini isu yang kurang bertanggungjawab," kata Hidayat.

Sumber: vivanews

1 comment: